Falsafah Jawa 'mangan ora mangan sing penting kumpul' mengandung nilai ajaran sosial yang luhur—merefleksikan sikap hidup yang mengutamakan kebersamaan (kumpul) daripada sekadar memenuhi kebutuhan pribadi (mangan). Seiring dengan dinamika zaman, falsafah Jawa itu berubah. Makan memang menjadi momentum kebersamaan, namun pola interaksi yang terjadi menunjukkan kita tak lagi berada dalam satu realitas psikologis yang sama. Kita terlalu sibuk untuk bergumul dengan dengan sebuah layar kecil yang terkoneksi dengan ‘dunia lain’, minim percakapan dan berakhir tanpa kesan.
Melalui Face off Face Diner, indieguerillas berusaha melihat respon bagaimana jika dua orang yang menyantap hidangan dibatasi layar besar? Akankah mereka tetap khusyuk dengan ‘dunianya’?
No comments:
Post a Comment